Fungsi dari protokol IMCP POP3 SMTP FTP ARP
Fungsi-fungsi
dari protokol IMCP POP3 SMTP FTP ARP
1.
IMCP
ICMP sendiri adalah sebuah
kependekan dari apa yang kita kenal dengan nama Internet Control Message
Protocol. Dari namanya, maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan
salah satu protocol jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet,
disamping protocol – protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali
dikenal sebagai salah satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi
hal ini membuat ICMP memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah
jaringan internet.
Fungsi IMPC adalah :
·
Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada
sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala
yang paling mungkin terjadi di dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya
terjadi ketika pesan dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun
koneksi terputus atau kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam
jaringan komputer. Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang
terjadi dapat dihandle langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini
bertugas untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error
di dalam sebuah jaringan komputer tesebut.
·
Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan
Control procedure atau prosedur
pengontrolan juga merupakan tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP
bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada
sebuah jaringan kompter. Dengan adanya ICMP ini, maka setiap jaringan komputer
dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak
mengalami melenceng atau kesalahan dalam proses transmisi jaringan tersebut.
·
Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer
atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error
handling sudah dibahas pada poin sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan
pengendalian error atau error handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga
fungsi lainnya, yaitu melakukan pengenalian terhadap arus informasi yang
ditransmisikan pada network layer atau lapisan jaringan. Seperti diketahui,
ketika bekerja, sebuah jaringan akan memiliki beberapa macam lapisan atau layer
– layer tertentu yang mana setiap paket data harus melewatinya. ICMP bertugas
untuk melakukan pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing –
masing layer tersebut.
·
Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost,
kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga
pelaporan akan terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP
ini. ICMP merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error
pada sebuah jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error,
biasanya router atau perangkat keras jaringan lainnya akan memberikan tanda
kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.
2.
POP3
POP3 adalah kependekan dari Post
Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di
dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan
di dalam email client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau
surat elektronik yang masuk. Penggunaan email atau surat elektronik ini tentu saja
sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita,ketika email masuk ke dalam inbox
email kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang peranan yang sangat penting.
Sama halnya dengan simple mail transfer protocol yang mengurusi tentang
pengiriman dan penerimaan pesan atau email di jaringan internet, POP3 ini akan
mengatur semua email-email yang ada.
Fungsi POP3 adalah :
·
sebuah protocol internet yang digunakan untuk mengakses email atau surat
elektronik yang masuk ke dalam email client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah
untuk menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan
kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika
email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka
yang memegang username dan juga password dari alamat email).
3.
SMTP
Simple Mail Transfer Protocol atau
SMTP digunakan untuk berkomunikasi dengan server guna mengirimkan email dari
lokal email ke server, sebelum akhirnya dikirimkan ke server email penerima. Proses
ini dikontrol dengan Mail Transfer Agent (MTA) yang ada dalam server email
Anda.
4.
FTP
FTP atau File Transfer Protocol
merupakan protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman data dalam
jaringan komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan oleh FTP
client dan FTP server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP public, dimana semua
orang bisa mengakses data-data yang ada di server FTP dengan mudah.
Fungsi FTP adalah :
·
Kita dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun
file tersebut memiliki ukuran yang besar.
·
Bagi pemilik website, dengan adanya FTP, mereka dapat melakukan backup
website mereka dengan mudah.
·
Kita dapat melakukan indirect maupun implicit remote computer.
·
FTP menyediakan transfer data yang reliabel dan efisien, karena setiap
pengguna tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh suatu
file atau mentransfer suatu file.
·
FTP memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara dua
arah. Artinya, jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin
perusahaan mampu mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya, dengan
menggunakan server yang sama.
·
Progress perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambungan terputus.
·
Transfer data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.
5.
FTP
FTP (File Transfer Protocol) adalah
suatu protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan
komputer yang mendukung protokol TCP/IP. Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server
dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol Internet yang berjalan
di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas
(file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
Fungsi FTP adalah :
·
Fungsi FTP adalah Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung
melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai
protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang
tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian
peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman. FTP juga
berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file-file., mempercepat secara
tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari
berbagai file storage system antar host.
Kelebihan dan Kekurangan
IPv4 & IPv6
Kelebihan dan kekurangan
IPv4
Kelebihan :
·
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan
harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
·
Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan
seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja,
sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah
address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
·
Panjang alamat 32 bit (4bytes).
·
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
·
Dukungan terhadap IPSec opsional.
·
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router,
menurunkan kinerja router.
·
IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah
total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4
miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini
hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
Kelebihan dan kekurangan
IPv6
Kelebihan :
·
Format header
baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada
IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan
menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
·
Jumlah alamat
yang jauh lebih besar. Dengan
spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan
mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak
semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang
sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
·
Infrastruktur
routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan
IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis
juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk
berbagai mode teknologi transmisi.
·
Kemampuan
Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6,
sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat
global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri
dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server
seperti pada IPv4. Hal ini juga
akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi
pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak
node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa
saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam
konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan
tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default
bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan
efisien.
·
Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada
IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi
spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah
bisa secara langsung diamankan pada layer network.
·
Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian
(field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan
Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa
diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
·
Berbagai
protokol baru untuk keperluan interaksi antar node. Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan
komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi
broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
·
Ekstensibilitas. Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi
fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan
:
·
Operasi IPv6
membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang
mendukungnya.
·
Harus ada pelatihan tambahan, serta
kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6
yang berjalan di atas IPv4.
Pengertian
VLAN (Virtual LAN)
VLAN (Virtual LAN) adalah
suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini
mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual
tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat
pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel karena dapat dibuat segmen yang
bergantung pada organisasi, tanpa bergantung lokasi workstations.
VLAN diciptakan untuk menyediakan
layanan segmentasi secara tradisional disediakan oleh router di konfigurasi
LAN. VLAN menangani masalah-masalah seperti skalabilitas, keamanan, dan
manajemen jaringan.
Kegunaan VLAN
Menimalisir kemungkinan terjadinya
konflik IP yang terlalu banyak.
Mencegah terjadinya collision domain
(tabrakan domain).
Mengurangi tingkat vulnerabilities.
Cara Kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode
(tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port,
MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu
VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya
berdasarkan port yang digunakan maka database harus
mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya
digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab
menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch memiliki informasi yang sama.
VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN
Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai
Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam
nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.
Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan
bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi
dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi
disederhanakan.
Apa Kelemahan dari VLAN?
·
Secara logika berbeda network tetapi secara fisik satu
network
·
Ketika ada broadcast jadi semua dikirim ke semua
·
Ketika jumlah banyak host-nya maka kerja DHCP akan berantakan dan tidak
bisa diduga.
Kenapa harus menggunakan VLAN?
·
Jika dalam jumlah yang banyak dalam satu network maka akan
terganggu (gampang terserang hack)
·
Keamanan menjadi baik karena fisik satu network tetapi logic berbeda
network
·
Masalah kebutuhan
·
Router itu kerjanya lebih lambat ketimbang switch
·
Dengan VLAN broadcast akan di batasi
·
Untuk membedakan VLAN satu denngan VLAN yang lain dengan menggunakan ID
·
Contohnya port 1-5 masuk ke VLAN1
·
VLAN dengan bentuk Number Angka
·
Contoh VLAN10 -> Sales
Jenis-jenis VLAN dalam Switch
·
VLAN default adalah VLAN yang sudah ada secara default contoh di cisco
VLAN1,VLAN1002
·
Data VLAN adalah VLAN yang digunakann oleh user
·
VLAN VOIP adalah dikhususkan untuk komunikasi suara dan akan memberikan
prioritas utama dibandingkan datanya
·
VLAN management adalah VLAN yang dibangun keperluan management switch,
misalnya : akan mengubah konfigurasi switch Admin, dan Admin dimasukkan
ke VLAN management artinya hanya orang-orang yang keperluan khusus
Jalur VLAN ada 2 bentuk
·
Tradisional jadi mempunyai banyak jalur
·
TRUNKING yaitu VLAN yang mempunyai 1 jalur mempunyai teks yang
mengidentifikasikan beberapa VLAN atau jalurnya mempunyai banyak jalur logika
dlam 1 fisik
2
Port yang biasa digunakan
·
Port Access = port menghubungkan ke PC (Data user)
·
Port Trunking = port yang menghubungkan antar SWITCH
Komentar
Posting Komentar